DRAKULA KEBAYORAN BARU

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota Jakarta, terdapat sebuah daerah yang konon penuh dengan misteri dan legenda, yaitu Kebayoran Baru. Suasana modern dan kehidupan kota yang serba cepat di kawasan ini selalu menyembunyikan cerita-cerita lama yang terlupakan, termasuk yang satu ini: legenda tentang Drakula Kebayoran Baru.
Dahulu kala, Kebayoran Baru bukanlah daerah yang begitu padat. Hanya ada tanah lapang dan beberapa rumah besar yang dimiliki oleh orang-orang kaya. Salah satunya adalah rumah megah milik seorang bangsawan Belanda bernama Pieter Van Draken. Orang-orang di sekitar kawasan itu sering mendengar bisikan tentang Pieter, yang meskipun tampak manusiawi, memiliki perilaku yang aneh dan tidak biasa.
Pieter, yang tinggal sendirian di rumah besar itu, selalu mengenakan pakaian gelap dan jarang bergaul dengan penduduk sekitar. Ia hanya muncul saat malam hari, berjalan dengan langkah cepat menuju ke sebuah rumah tua di ujung Jalan Melati. Setiap kali Pieter melewati rumah-rumah di sekitarnya, angin seakan berbisik dan suasana menjadi mencekam. Orang-orang mulai berpikir bahwa Pieter bukanlah manusia biasa, tetapi makhluk yang jauh lebih gelap, lebih tua, dan lebih mengerikan—seorang vampir.
Suatu malam, seorang pemuda bernama Andi, yang baru saja pindah ke Kebayoran Baru, penasaran dengan cerita-cerita yang beredar. Ia mendengar bahwa Pieter pernah terlibat dalam peristiwa-peristiwa aneh, mulai dari hilangnya orang-orang yang tidak kembali, hingga munculnya bau darah yang tidak bisa dijelaskan. Andi memutuskan untuk menyelidiki kebenaran cerita tersebut.
Dengan berbekal keberanian dan rasa ingin tahu yang besar, Andi mengunjungi rumah besar Pieter pada tengah malam. Ia masuk melalui gerbang yang tidak terkunci, meskipun udara terasa lebih dingin dari biasanya. Ketika Andi melangkah memasuki rumah, ia disambut oleh kegelapan yang sangat pekat, hanya diterangi oleh cahaya redup dari lilin-lilin yang terpasang di dinding. Langkah kakinya bergema di lorong panjang yang sunyi.
Di tengah-tengah pencariannya, Andi menemukan sebuah ruangan yang tampak berbeda dari yang lainnya. Pintu kayu besar yang terkunci terletak di ujung lorong, dan di baliknya, ia mendengar suara-suara aneh, seperti bisikan yang tidak terdengar jelas. Tanpa ragu, Andi membuka pintu tersebut.
Di dalam ruangan itu, ia menemukan Pieter, tetapi dia tidak tampak seperti manusia biasa. Wajah Pieter pucat, dengan mata merah menyala, seperti api yang mengerikan. Tiba-tiba, Pieter menoleh dan mengarahkan pandangannya kepada Andi, seolah-olah mengetahui bahwa pemuda itu telah mengungkap rahasia gelap yang tersembunyi lama.
"Selamat datang, Andi," suara Pieter menggelegar, "kau akhirnya menemukan saya."
Andi, yang nyaris tak mampu bergerak, hanya bisa menatap Pieter dengan ketakutan. Namun, ketegangan itu hanya berlangsung sebentar, karena Pieter akhirnya tersenyum dingin.
"Jangan khawatir," kata Pieter. "Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin menceritakan kisah ini."
Pieter kemudian menceritakan kisahnya: bahwa dirinya sebenarnya adalah keturunan dari vampir yang telah hidup selama berabad-abad. Ia datang ke Kebayoran Baru bukan untuk mencari mangsa, tetapi untuk mencari sesuatu yang hilang—sebuah artefak kuno yang dapat membantunya kembali ke asalnya di Eropa. Namun, selama bertahun-tahun, Pieter mulai merasakan bahwa tempat ini menyimpan banyak kegelapan, dan ia tidak bisa menghindari takdirnya yang telah tertulis.
Dengan penuh rasa penasaran, Andi mendengarkan cerita tersebut, namun ia menyadari bahwa ia tidak bisa membiarkan Pieter terus melanjutkan kekuasaannya di Kebayoran Baru. Andi lalu mengambil keputusan berani, membawa Pieter keluar dari dunia gelap dan mengungkapkan kebenaran kepada orang-orang yang selama ini takut akan bayang-bayangnya.
Namun, saat Andi berusaha meninggalkan rumah itu, ia melihat bayangan lain di ujung lorong—bayangan yang lebih gelap, lebih tinggi, dan lebih mengerikan daripada Pieter. Ada lebih banyak rahasia di Kebayoran Baru daripada yang pernah ia bayangkan, dan kisah Drakula ini baru saja dimulai.
Sejak malam itu, Kebayoran Baru tak lagi sama. Meskipun kehidupan berjalan seperti biasa, orang-orang yang tinggal di sana tak bisa melupakan cerita yang beredar—tentang Drakula yang berjalan di tengah kota mereka, tersembunyi di balik kehidupan modern. Dan Andi, meski telah mengungkapkan kebenaran, tahu bahwa kegelapan masih akan selalu menghantui daerah ini.
Views: 46
Kembali